Kamis, 24 September 2015

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

Mind Mapping

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

    A.  PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertambahan dan pertumbuhan penduduk kian hari kian cepat. Dengan cepatnya laju pertumbuhan maka akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya maka akan berubah juga mata pencaharian masyarakat. Akibatnya akan mempengaruhi pola pikir manusia dalam menjalani kehidupannya.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam masalah ekonomi, sosial dan lain – lain. Disamping jumlah dan komposisi penduduk yang semakin beragam maka akan menimbulkan efek pada daerah, negara, bahkan dunia dalam aspek ekonomi, sosial, politik, dan lain -  lain. Masalah lain dari cepatnya laju pertumbuhan yaitu meningkatnya tingkat pengangguran, kejahatan yang kian banyak, banyaknya anak terlantar dan lain – lain.
Pertambahan/ penambahan penduduk di suatu daerah atau negara dipengaruhi oleh beberapa faktor demografi yaitu :
      Kematian
·         Kelahiran
·         Migrasi

1. Kematian
Kematian dibagi dalam beberapa tingkatan yaitu :
a  a. Tingkat Kematian Kasar ( Cruel Death Rate )

Yaitu banyaknya orang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersubut. Dalam perhitungannya dirumuskan dalam rumus empiris :

a     b. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate )
Karena tingkat kematian itu dipengaruhi dipengaruhi oleh beberapa faktor khusus antara lain jenis kelamin, umur, pekerjaan. Dengan menggunakan penghitungan maka hasil yang didapatkan akan lebih teliti karena angka yang diperoleh menyatakan jumlah kematian pada kelompok umur tertentu. Dengan rumus empirisnya :

2. Fertilisasi ( Kelahiran Hidup )
    Mengukur angka fertilisasi tidaklah sederhana karena ada berbagai alasan berikut :
*Sulit memperoleh statistik kelahiran bayi karena banyaknya bayi yang meninggal saat proses kelahiran dan bayi yang meninggal tidak dicatat
2     *Wanita memungkinkan melahirkan dari seorang anak
       *  Usia wanita tidak mempengaruhi kelahiran bayi akan menurun
       * Dalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja karena tidak semua wanita bisa           melakukannya
Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu kelompok penduduk bisa dihitung dengan rumus – rumus berikut :
·         - Tingkat Kelahiran Kasar ( Crude Birth Rate / CBR )
Yaitu jumlah kelahiran penduduk dalam suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut, dirumuskan :


·         - General Fertility Rate ( GFR )
Adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif yaitu yang dalam usia 15 – 49, dirumuskan :

·         - Tingkat Kelahiran Khusus / Age Specific Fertility Rate ( ASFR )
Menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur wanita yang berada dalam kelompok 15 – 49 tahun. Pengukuran ini lebih tepat dari yang sebelumnya karena pengaruh variasi kelompok. Dirumuskan dalam :

3. Migrasi
     
   Migrasi merupakan salah satu aspek kehidupan yaitu pergerakan penduduk atau disebut juga mobilitas penduduk. Migrasi sendiri dilakukan dengan beberapa faktor seperti keaadaan alam yang merugikan, faktor lapangan kerjaan, dan sebagainya. Seorang yang melakukan migrasi ( migran ) juga melihat beberapa faktor yang menjadi tempat tujuan ia bermigrasi seperti :

·         - Persediaan sumber daya alam
·         - Lingkungan sosial budaya
·         - Potensi ekonomi
·         - Alat masa depan

     Adanya faktor – faktor tersebut diharapkan migran akan terhindar dari hal – hal negatif ketikan akan migrasi ke daerah tujuan. Disamping itu mereka akan juga memikirkan berbagai macam rintangan yang akan dihadapi saat akan bermigrasi.Dengan adanya inverning obtacles ( rintangan antara ) maka proses migrasi dibagi 2 yaitu :
1.       Migrasi bertahap
2.       Migrasi Langsung

Akibat Migrasi antara lain :
·     # Urbanisasi ( dari desa ke kota ) walaupun urutannya kecil namun mampu mempengaruhi pendistribusian penduduk secara keseluruhan.
                    # Migrasi interregional di Indonesia biasanya dilakukan oleh mereka yang berada di umur produktif. Contoh saja DKI Jakarta yang menjadi salah satu tujuan utama kaum urbanit. Akibatnya pertumbuhan penduduk DKI Jakarta menjadi sangat pesat dan Jakarta menduduki peringkat salah satu kota dengan penduduk terpadat di dunia.
        # Migrasi antar negara yang terjadi di Indonesia terbilang kecil sehingga kurang terlihatnya distrubusi penduduk Indonesia.
Untuk mengetahui pertumbuhan suatu daerah cepat atau lambat bisa dilihat dari bentuk piramida penduduk yang dilihat dari anak – anak sampai orang tua dari wilayah itu. Keadaan atau komposisi penduduk yang berbeda makan akan menunjukan piramida yang berbeda. Ada 3 macam piramida penduduk :

+ Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menunjukkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan ( sedang ) berkembang dengan jumlah kelahiran lebih tinggi dari jumlah kematian.

+ Piramida Penduduk Stasioner
Pada piramida ini menunjukkan pertumbuhan penduduk yang terlihat tetap (statis ) dengan tingkat kelahiran yang tidak begitu tinggi dan tingkat kematian yang rendah.

+ Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida ini menunjukkan menurunnya tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil.

Rasio Ketergantungan ( Dependency of Ratio )
Adalah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja dan biasa dinyatakan dengan persen ( % ). Batasan umur produktif tiap negara berbeda namun umumnya usia produktif terjadi pada umur 15 tahun – 65 tahun. Dan dirumuskan :

Artinya makin tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo maka semakin tinggi pula rasio ketergantungannya. Karena beban pada kelompok umur produktif kerja dalam menghasilkan barang dan jasa ekonomi untuk golongan tua semakin tinggi.


    Penggolongann umur dalam kelompok produktif kerja juga sangat memengaruhi dalam penghidupan lapangan kerja yang dikelolahnya. Beberapa penggolongan umur menurut beberapa para ahli :















  B.  KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

A.      PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA

1     1. Zaman Batu Sampai Zaman Logam
        Menurut para peniliti peradaban Indonesia dimulai dari zaman batu sampai zaman logam. Zaman batu sendiri terbagi dua yaitu :

- Zaman batu tua ( paleolithikum )
- Zaman batu muda ( neolithikum )

    Peralatan yang dipakai pada zaman batu tua terbilang masih kasar seperti kapak genggam. Kapak genggam semacam itu dikenal di wilayah Eropa, Afrika, Asia tengah sampai India namun tidak di Asia tenggara. Menurut para peniliti bangsa bangsa proto Austronesia pembawa budaya Neolithikum berasal dari Cina Selatan. Dengan menyebaranya kapak – kapak jenis itu di Asia tenggara maka tersebar pula bahasa Austronesia yang merupakan bahasa induk dan cikal bakal bahasa – bahasa yang berada di wilayah sekitar Indonesia, Asia tenggara, dan Samudra Pasifik.Pada zaman batu muda ( neolithikum ) masyarakat mengalami revolusi kehidupan seperti mulai menetap, membangun rumah, membentuk kelompok masyarakat, betani dan beternak sebagai kebutuhan hidup , dan sebagainya. Setelah diteliti, karena kemajuan yang terjadi pada zaman ini maka masyarakat mulai memiliki kecakapan atau skill. Seperti masayakat dapat mengecor/mencairkan logam dari bijih besi dan menuangkannya ke dalam cetakan yang hasilnya digunakan untuk alat berburu dan kebutuhan lainnya.
   Bangsa – bangsa proto Austronesia yang datang dari Semenanjung Indo – China datang ke Indonesia dan membawa kebudayaan Dongson dan menyebar di Indonesia. Hal yang dibawa dari kebudayaan Dongson yaitu peralatan yang terbuat dari perunggu yang digunakan untuk perang, beruburu, dan kegunaan lainnya. Ini menunjukkan bahwa sebelum agama Hindu datang ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal kebudayaan.

B.      KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA, DAN ISLAM

1. Kebudayaan Hindu dan Budha
           Pada abad ke – 3 dan ke – 4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia tepatnya masuk ke wilayah Jawa membawa kebudayaannya yang menyebabkan akulturasi dan perpaduan kebudayaan agama hindu dengan kebudayaan setempat. Agama hindu pun menyebar dengan sangat pesat dan diterima oleh masyarakat. Sekitar abad ke – 5 agama budha mulai masuk ke Indonesia dengan pemikiran yang sedikit lebih maju seperti hilangnya sistem kasta di masyarakat. Walaupun kedua agama ini memiliki pandangan yang berbeda namun keduanya dapat hidup berdampingan secara damai. Ini terlihat dari berbagai macam peninggalan bersejarahnya seperti relief – relief di dalam candi, hasil pahatan berupapatung – patung dan arsitektur bangunan seperti candi : Borobudur, Kalasan, Mendut, Prambanan (Jawa tengah ), Badut, kidal, Jago, Singosari ( Jawa Timur ).

            2. Kebudayaan Islam
             Agama Islam datang di tengah – tengah masyarakat Indonesia abad ke 15 dan ke – 16 oleh para pemuka islam yang dikenal dengan Wali Sanga. Titik sentral penyebaran islam di Indonesia terletak di Jawa. Masuknya agama islam sangat teristimewa karena tidak melalui jalur kekerasan namun lewat jalur damai seperti perdagangan, penikahan dll serta karena tingginya toleransi bangsa kita maka islam dapat mudah dan berdampingan dengan agama lain di Indonesia. Semenjak kemunduran kerajaan adidaya Majapahit, kerajaan – kerajaan kecil di pesisir mulai berani memberontak seperti : kerajaan Malaka di Semanjung Malaka, Kerajaan Banten di Jawa Barat, Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan, dan Kerajaan Demak di daerah Jawa Tengah. Perkembangan kerjaan – kerajaan tersebut yang dikendalikan oleh para bengsawan dan pedagang kaya yang datang dari negara lain membuat kerjaan – kerjaan tersebut terpengaruh dan menjadi kerajaan bercorak Islam. Daerah – daerah yang belum terkena pengaruh hindu mulai diislamisasikan oleh kerajaan – kerajaan tersebut. Misalnya di Aceh, Sumatra barat, Sumatra Timur, Sulawesi Selatan, dll. Dengan berkembang pesatnya agama islam maka tidak bisa dipungkiri lagi bahwa agama islam memberikan konstribusi yang sangat besar bagi kebudayaan Indonesia.

C.      KEBUDAYAAN BARAT
             Unsur kebudayaan lain yang mewarnai corak kebudayaan di Indonesia yaitu kebudayaan barat. Awal mula kebudayaan barat di Indonesia terjadi saat kongsi dagang Belanda ( VOC ) menguasai Indonesia. Selain memonopoli perdagangan, VOC juga menyebarkan budaya serta agama yang mereka anut yaitu kristem protestan dan kristen katolik. Semakin berkembangnya kebudayaan barat masa kini yang berfokus pada ilmu, ekonomi, dan kemajuan teknologi sehingga membuat martabat manusia menurun, membuat pertanyaan apakah bangsa kita dapat menerima itu semua ?. Jawabannya adalah memperkuat dasar Pancasila yang sudah menjadi darah daging bangsa Indonesia agar tidak tergerus kebudayaan barat.

                 KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
                Berbagai penelitian Antropoligi menunjukkan bahwa corak – corak kebudayaan dan corak – corak kepribadian masyarakat mempunyai hubungan yang dalam garis besar. Opini yang sudah umum mengatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa merupakan cerminan dari kepribadian bangsa itu sendiri. Sekarang jika ada pertanyaan dari sisi manakah pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian ?. jawabannya adalah tergantung dari pemilik kebudayaan itu sendiri. Tiap anggota atau kelompok masyarakat memiliki nilai dan kaidah yang mencerminkan harapan, perilaku, dan menganggap kodrat manusia sebagai apa adanya.


Nama      : Fachrurrozy Rachmansyah
Kelas      : 1KA08
NPM      : 1211533
Pelajaran : Ilmu Sosial Dasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar