Jumat, 27 Januari 2017

Tugas 4.3 Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern


VIRTUAL BOX DAN DOCKER

VIRTUAL BOX
        Jika kita memiliki sebuah OS tetapi ingin menambah OS yang lain, jalan yang sering ditempuh adalah menghapus OS yang lama dan mengganti yang baru atau menimpa OS yang lama dengan OS yang baru. Tapi bagaimana ceritanya jika kita menggunakan OS yang baru tanpa harus menghapus atau menimpa OS yang lama ?. Virtual Box menjawab tantangan
tersebut agar tidak menghaps atau menimpa OS yang lama dengan yang baru.
Virtualbox adalah software gratis milik Oracle yang fungsi utamanya adalah mem-visualisasi-kan sebuah atau banyak Sistem Operasi (OS) di dalam Sistem Operasi utama kita. Jadi kita bisa mencoba berbagai OS dalam bentuk virtual.
        Fungsi – fungsinya antara lain :
-   Mencoba berbagai operasi system manapun yang berbda
-         Sebagai media untuk membuat simulasi jarigan
-         Sebagai computer yang fleksibel dan dapat kita pindah sesuai hati
-         Mencoba OS yang baru rilis atau tahap uji

      Manfaat lain yang didapatkan dalam menggunakan virtual box antara lain :
    > Dapat bermanfaat bagi yang baru belajar untuk menginsyall OS tanpa         perlu mengcopy atau mengubah data – data yang ada di hardware. 
    > Dapat menginstall beberapa OS tanpa harus mem-permanennkanya dan menghemat biaya,

DOCKER

Docker adalah salah satu software yang mengadopsi teknik kontainerisasi dan semakin banyak diterapkan di dalam lingkungan web hosting. Tulisan ini mencoba untuk melakukan kajian literatur terhadap teknologi virtualisasi di atas, baik virtual machine maupun container dan kemudian merangkum perbandingannya.
Arsitektur container di dalam Docker merupakan fokus dari tulisan ini, termasuk perkembangan dan keunggulan dari Docker yang sudah diteliti dan diimplementasikan dalam dua tahun terakhir. Review ini dirasakan sangat penting bagi pengembang dan system administrator yang mengelola banyak aplikasi web, terutama aplikasi-aplikasi yang memiliki heterogenitas tinggi dan berjalan di dalam satu mesin server fisik yang sama.


sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/VirtualBox
- http://journal.trunojoyo.ac.id/simantec/article/view/1384

Senin, 23 Januari 2017

Tugas 4.2 Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern



IMAGEMAGICK

Bagi kalian penggemar desain grafis pasti sudah tidak asing dengan yang namanya photoshop, coreldram, dsb. Penggunaan aplikasi – aplikasi ini memiliki tujuan untuk membantu para desainer untuk mendesain atau membuat sesuatu grafis, gambar, atau semacamnya agar lebih menarik. Selain itu, dibutuhkan juga imajinasi, kreatifitas, dan skill yang mencukupi agar desain yang kita buat terlihat menarik. Disamping, skill  - skill individu tersebut, perangkat yang dibutuhkan juga harus mendukung. Bagi kalian pengguna OS Windows yang bertipe open source pasti mudah untuk mendapatkan aplikasi – aplikasi yang telah disebutkan diatas.

Tapi lain halnya dengan mereka para pro pengguna OS Ubuntu. OS Ubuntu menyediakan aplikasi khusus untuk mengedit dan membuat desain kalian sendiri yang dikenal dengan ImageMagick. ImageMagick adalah sebuah perangkat lunak grafis yang disediakan oleh Ubuntu secara gratis. Kemampuan yang dimiliki sendiri antara lain :

 - memodifikasi dan menampilkan gambar - gambar bitmap
 - melakukan konversi dan menulis ke dalam berbagai format gambar yang berbeda
 - melakukan crop gambar
 - mengganti warna
 - merotasi gambar
 - dan mengaplikasi beberapa efek gambar

Ubuntu sendiri juga memberikan kemudahan bagi para pengguna ImageMagick yaitu source kode gratis agar para user ImageMagick dapat mengekspresikan imajinasi nya dengan mudah dan tanpa dibebankan biaya.

Selasa, 17 Januari 2017

Tugas 4.1 Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern





ADAPTIVE VIDEO STREAMING
DAN PENGGUNAANNYA

OLEH YOUTUBE

Adaptive Video Streaming atau juga dikenal sebagai Adaptive Bit Rate (ABR), adalah penggunanan multiple bit rate encoding system disesuaikan dengan bandwidth yang dilalui. Berbeda dengan konsep encoding biasa, dimana hanya menggunakan singgle bit rate, ABR akan meng-encode video dengan multiple profil dari yang terendah sampai dengan tertinggi dengan kualitas HD.

Adaptif teknologi streaming yang saat ini hampir secara eksklusif didasarkan pada HTTP dan dirancang untuk bekerja secara efisien melalui jaringan HTTP didistribusikan besar seperti Internet. Ia bekerja dengan mendeteksi bandwidth pengguna dan kapasitas CPU secara real time dan menyesuaikan kualitas aliran video yang sesuai. Hal ini membutuhkan penggunaan sebuah encoder yang dapat mengkodekan satu sumber video di beberapa bit rate .

HTML5 kini juga sudah mendukung penuh fungsi ABR. Berdasarkan data dari YouTube, ABR telah mengurangi waktu buffering sebanyak 50 persen secara global dan 80 persen pada wilayah-wilayah dengan jaringan internet yang amat sibuk.

sumber :
-http://www.kompasiana.com/rchatab/adaptive-video-streaming_5500b765a333115b73522af9